Di hari biasa ketika teman sekamar masih di luar menghadapi roda kehidupan masing-masing.
Tak lama seorang teman di kamar sebelah masuk ke kamarku sambil tersenyum penuh arti (duh, deskripsinya ancur nih, udah lupa kejadian awalnya gimana...), kemudian setelah basa basi, ia mengatakan keinginannya untuk dibuatkan gambar sebuah foto persahabatan. Untuk kado ulang tahun katanya. Ada lanjutannya, "Aku bayar 10rb din..."
Pikiranku bercabang. Di sisi biru aku ingin melakukannya sebagai tanda teman (gak apa-apa walaupun gak dibayar). Di sisi hijau aku juga ingin memiliki uang itu (lumayan buat makan sehari...).
Lantas aku pun mengiyakan.
Sambil mengerjakan gambar itu, aku terus berulang-ulang menata hatiku. Ikhlaslah membantu, sukalah menolong, jangan harapkan imbalan...
Dan akhirnya gambar itu selesai juga...
Aku senang melihatnya tersenyum ketika kuberi gambar itu. Walau hanya selembar hitam-putih yang tidak terlalu mirip dengan foto aslinya...
Dan momen itu terjadi, si kecil ungu telah berada di tanganku.
Bahagia? Tentu saja!
Aku jadi tidak ingin membelanjakannya. Ingin kusimpan lembaran berbau khas itu di dompetku selama-lamanya dan menunjukkannya ke anakku nanti, "Ini gaji cash pertama Mama looh" (haha, alay).
Yah, kurang tahu juga bagaimana nilai niatku. Hanya Dia Yang Maha Tahu.
Tapi sekarang aku tidak tahu lagi keberadaan si kecil ungu itu... Sepertinya ia telah terpakai untuk ongkos angkot karena kondisi tak ada lagi uang kecil...hiks
Terima kasih sudah menjadi salah satu warna dalam pelangi hidupku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar